SEL
1. Introduksi sel
Sel
adalah kumpulan materi paling sederhana
yang dapat hidup dan merupakan unit
penyusun semua makhluk hidup. Kebanyakan makhluk hidup
tersusun atas sel tunggal, atau disebut organisme uniseluler,
misalnya bakteri dan amoeba. Tumbuhan, hewan,
dan manusia, merupakan organisme multiseluler
yang terdiri dari banyak tipe sel terspesialisasi dengan fungsinya
masing-masing.
Robert
Hooke, seorang saintis Inggris, pertama kali menerangkan dan menamakan sel pada
tahun 1665, ketika ia meneliti suatu irisan dari gabus (kulit batang dari pohon
oak dengan menggunakan mikroskop yang memiliki perbesaran 30 kali. Walaupun
meyakini bahwa kotak kecil, atau ‘sel’, yang ia lihat hanya dimiliki oleh
potongan gabus tersebut, Hooke tidak pernah menyadari betapa pentingnya
penemuannya ini.
Sel terkecil yang dikenal manusia ialah bakteri Mycoplasma
dengan diameter 0,0001 sampai 0,001 mm, sedangkan salah satu
sel tunggal yang bisa dilihat dengan mata telanjang ialah telur ayam
yang belum dibuahi. Akan tetapi, sebagian besar sel berdiameter antara 1 sampai
100 µm
(0,001–0,1 mm) sehingga hanya bisa dilihat dengan mikroskop.
Ultra Struktur Sel
Semua sel dibatasi oleh suatu membran yang disebut membran plasma, sementara daerah di dalam
sel disebut sitoplasma.Setiap sel, pada tahap tertentu dalam
hidupnya, mengandung DNA sebagai materi yang dapat diwariskan
dan mengarahkan aktivitas sel tersebut. Selain itu, semua sel memiliki struktur
yang disebut ribosom yang berfungsi dalam pembuatan protein yang akan digunakan sebagai katalis pada berbagai reaksi kimia dalam sel tersebut.
a. Membran sel
Membran sel,
yang menyelubungi sel, merupakan struktur elastik tipis, tebalnya hanya 7,5
sampai 10 nanometer. Membran sel ini hampir seluruhnya terdiri dari protein dan
lipid. b. Sitoplasma
Sitoplasma
dipenuhi oleh partikel-partikel dan organel-organel berukuran besar dan kecil
yang tersebar, berkisar dari beberapa nanometer sampai beberapa mikrometer.
Bagian cairan bening dari sitoplasma yang merupakan tempat dimana
partikel-partikel itu tersebar disebut sebagai sitosol, yang terutama terdiri
atas protein yang larut, elektrolit, dan glukosa, serta sejumlah kecil senyawa
lipid.
c. Retikulum
Endoplasmik
merupakan
bagian sel yang terdiri atas sistem membran. Di sekitar Retikulum Endoplasma
adalah bagian sitoplasma yang disebut sitosol. Retikulum Endoplasma sendiri
terdiri atas ruangan-ruangan kosong yang ditutupi dengan membran dengan
ketebalan 4 nm (nanometer, 10-9 meter). Membran ini berhubungan
langsung dengan selimut nukleus atau nuclear envelope.
d. Aparatus Golgi
Aparatus
golgi biasanya terdiri atas empat atau lebih tumpukan lapisan vesikel tipis dan
gepeng yang terletak dekat dengan nukleus. Aparatus ini penting pada sel
sekretoris.. Aparatus golgi ini dalam fungsinya bekerjasama dengan retikulum
endoplasmik.
e. Lisosom
Lisosom
merupakan organel vesikular yang dibentuk oleh aparatus golgi yang kemudian
tersebar di seluruh sitoplasma. Lisosom ini merupakan sistem pencernaan
intraselular yang memungkinkan sel untuk mencernakan bahan-bahan dan struktur
intraseluler.
f. Peroksisom
organel yang
terbungkus oleh membrane tunggal dari
lipid dwilapis yang mengandung protein pencerap (reseptor). Peroksisom tidak
memiliki genom dan mengandung sekitar 50 enzim, seperti katalase dan ureat
oksidase yang mengkristal di pusatnya. Peroksisom ditemukan pada semua sel
eukariota.
g. Vesikel sekretoris
Salah satu
fungsi penting dari banyak sel adalah menyekresi substansi-substansi khusus.
Hampir semua substansi sekretorik dibentuk oleh retikulum endoplasmik – sistem
aparatus golgi dan kemudian dilepaskan dari aparatus Golgi ke dalam sitoplasma
di dalam vesikel penyimpan, yang disebut vesikel sekretoris atau granula
sekretoris.
h. Mitokondria
mitokondria sebagai tempat di
mana fungsi respirasi pada makhluk hidup berlangsung. Respirasi merupakan proses
perombakan atau katabolisme untuk menghasilkan energi atau tenaga bagi
berlangsungnya proses hidup.
i. Struktur filamen dan
tubular sel
Biasanya
protein fibrilar sel disusun membentuk filamen atau tubulus. Keduanya merupakan
molekul protein prekursor yang disintesis oleh ribosom di dalam sitoplasma.
Molekul prekursor berpolimerisasi membentuk filamen. Sebagian besar filamen
aktin seringkali terdapat di sisi luar sitoplasma..
j. Nukleus
Nukleus
merupakan pusat pengaturan sel. Secara singkat, nukleus mengandung sejumlah
besar DNA, yang telah kita sebut bertahun-tahun sebagai gen. Gen menentukan
karakteristik protein sel, termasuk enzim-enzim sitoplasma yang mengatur
aktivitas sitoplasma. Nukleus juga mengatur reproduksi;
k. Membran nukleus
Membran
nukleus, yang juga disebut selubung inti, sebenarnya merupakan dua membran yang
terpisah, satu membran terdapat di dalam membran yang lain. Membran luar
bersambung dengan retikulum endoplasmik, dan ruang antara kedua membran nukleus
juga bersambung dengan ruang di sebelah dalam retikulum endoplasmik.
l. Nukleoli
Nukleus
sebagian besar sel memiliki satu atau lebih struktur yang terpulas pucat
disebut nukleoli. Nukleolus, tidak seperti organel lainnya, tidak memiliki
sebuah membran pembatas, sebaliknya, nukleoli hanya merupakan suatu struktur
yang mengandung sejumlah besar RNA dan protein.
Fungsi Spesifik Sel :
· Metabolisme
Keseluruhan reaksi kimia yang membuat makhluk hidup mampu melakukan aktivitasnya disebut metabolisme. Metabolisme yang terjadi di dalam sel dapat
berupa reaksi katabolik, yaitu perombakan senyawa kimia untuk
menghasilkan energi maupun untuk dijadikan bahan
pembentukan senyawa lain, dan reaksi anabolik, yaitu reaksi penyusunan komponen sel.[62] Salah satu proses katabolik yang merombak molekul
makanan untuk menghasilkan energi di dalam sel ialah respirasi seluler, yang sebagian besar berlangsung di
dalam mitokondria eukariota atau sitosol prokariota dan menghasilkan ATP. Sementara
itu, contoh proses anabolik ialah sintesis protein yang berlangsung pada ribosom dan membutuhkan ATP.
· Komunikasi sel
Kemampuan sel untuk berkomunikasi, yaitu
menerima dan mengirimkan 'sinyal' dari dan kepada sel lain, menentukan
interaksi antarorganisme
uniseluler serta
mengatur fungsi dan perkembangan tubuh organisme
multiselulerKomunikasi
sel terdiri dari proses transfer sinyal antarsel dalam bentuk molekul (misalnya
hormon) atau aktivitas listrik, dan transduksi sinyal di dalam sel
target ke molekul yang menghasilkan respons sel.
·
Siklus sel
Setiap sel berasal dari pembelahan sel sebelumnya, dan tahap-tahap kehidupan
sel antara pembelahan sel ke pembelahan sel berikutnya disebut sebagai siklus sel.
·
Diferensiasi sel
Diferensiasi sel menciptakan keberagaman jenis sel
yang muncul selama perkembangan suatu organisme
multiseluler dari
sebuah sel telur yang sudah dibuahi.
· Kematian sel terprogram
Sel dalam organisme multiseluler dapat mengalami suatu kematian terprogram yang berguna untuk pengendalian populasi sel dengan cara mengimbangi perbanyakan sel, misalnya untuk mencegah munculnya tumor. Kematian sel juga berguna untuk menghilangkan bagian tubuh yang tidak diperlukan.
Berdasarkan
ada tidaknya selubung inti , maka sel dibagi atas sel prokariotik dan sel
eukariotik. Sel prokariotik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
(1) Tidak ada membran yang memisahkan nukleus (inti sel) dari sitoplasma. Juga
tidak ada membran yang membatasi organel sel. (2) Pembelahan sel
secara sederhana tanpa melalui tahap-tahap seperti mitosis. (3) Dinding
sel mengandung semacam molekul kompleks yang disebut mukopeptida, yang
memberikan kekakuan pada struktur selnya. Sel prokariotik contohnya
adalah sel bakteri.
Sel
eukariotik lebih rumit dari sel prokariotik dengan ciri-ciri
sebagai berikut: (1) memiliki membran yang memisahkan sitoplasma dengan
inti sel sehingga inti terlihat jelas. Selain itu juga ada membran
yang melingkupi sitoplasma dan membentuk organel sel. (2) Pembelahan inti sel
melalui tahap-tahap yang dikenal dengan mitosis.
transportasi membran sel
Sistem
Transportasi Melalui Membran Plasma/ Membran Sel.
Proses transport
melalui membran terjadi melalui 2 mekanisme, yaitu transport aktif dan
transport pasif. Transport pasif terjadi tanpa memerlukan energi sedangkan
transport aktif memerlukan energi.
1. Yang termasuk
transport pasif adalah :
a. difusi sederhana.
b. transport dengan
fasilitas,
c. transport lewat
ion channel.
d. osmosis
a. Difusi
Difusi
merupakan pergerakan senyawa dari daerah konsentrasi tinggi ke rendah.
Perbedaan konsentrasi antara kedua daerah ini sering disebut sebagai “gradien
konsentrasi”, difusi akan terus berlangsung sampai gradien ini telah
dieliminasi.
Faktor-faktor yang mempengaruhi laju difusi
melintasi membran plasma
-
Keracunan dari gradien konsentrasi, semakin besar perbedaan antara kedua sisi
membran semakin tinggi tingkat difusi.
-
Suhu, Semakin tinggi suhu, semakin cepat laju difusi.
-
Massa zat menyebarkan Semakin besar penyebaran massa partikel, semakin lambat
laju difusinya.
-
Luas permukaan, Semakin besar luas permukaan membran yang tersedia, semakin
cepat lajunya difusi.
Misalnya:
kantung udara dari paru-paru memiliki luas permukaan yang besar untuk difusi
oksigen dari udara ke dalam penyakit paru-paru. Beberapa diantaranya seperti
emfisema, yang mengurangi area permukaan, dapat memperlambat laju difusi
oksigen dan mudah kesulitan dalam bernapas.
-
Jarak Difusi, Semakin besar jarak dimana difusi harus terjadi, lama waktu yang
dibutuhkan. Difusi yang melintasi membran plasma hanya membutuhkan beberapa
sekian detik, karena cairan membran pneumonia terkumpul dalam paru-paru, cairan
tambahan dapat meningkatkan jarak difusi karena oksigen harus bergerak melalui
kedua cairan membran untuk mencapai darah.
b. Trasport Terfasilitas
Transport
dengan cara difusi fasilitas mempunyai perbedaan dengan difusi sederhana yaitu
difusi fasilitas terjadi melalui carrier spesifik dan difusi ini mempunyai
kecepatan transport maksimum (Vmax). Suatu bahan yang akan ditransport lewat
cara ini akan terikat lebih dahulu dengan carrier protein yang spesifik, dan
ikatan ini akan membuka channel tertentu untuk membawa ikatan ini ke dalam sel.
Jika konsentrasi bahan ini terus ditingkatkan, maka jumlah carrier akan habis
berikatan dengan bahan tersebut sehingga pada saat itu kecepatan difusi menjadi
maksimal (Vmax). Pada difusi sederhana hal ini tidak terjadi, makin banyak
bahan kecepatan transport bahan maakin meningkat tanpa batas.
c. Transport Ion
Channel
Transport
lewat ion channel khusus bagi ion-ion yang sulit ditransport secara difusi
akibat muatan listriknya. Ion channel ini mempunyai sifat yang sangat selektif
dan terbukanya channel tersebut akibat potensial listrik sepanjang membran sel
dan melalui ikatan channel dengan hormon atau neurotransmitter.
d. Osmosis
Osmosis
adalah perpindahan air melalui membran permeabel selektif dari bagian yang
lebih encer ke bagian yang lebih pekat. Membran semipermeabel harus dapat
ditembus oleh pelarut, tapi tidak oleh zat terlarut, yang mengakibatkan gradien
tekanan sepanjang membran. Dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian dengan konsentrasi pekat menjadi melebihi
bagian dengan konsentrasi yang lebih encer. Osmosis akan berhenti apabila
konsentrasi kedua zat sama(isotonis).
Misalnya ,sel
darah merah ditempatkan di lauran yang lebih encer maka air akan akan masuk ke
dalam sel darah merah, sehingga sel darah merah akan menggembung atau pecah.
Namun kalau darah ditempatkan di larutan yang lebih pekat, misalkan garam, maka
sel darah merah akan mengerut karena air di dalam darah akan tersedot keluar.
Molekul air
dalam melewati membran plasma terdapat beberapa cara yaitu:
-
Pergerakan melalui lapisan ganda lipid.
-
Pergerakan melalui aquaporins (membran protein integral yang dapat berfungsi
sebagai saluran air.
-
Osmosis hanya terjadi ketika membran permeabel terhadap air tetapi tidak
untuk pelarut tertentu.
-
tekanan osmosis
-
tekanan hidrostatis
-
Pengukuran tonisitas adalah untuk mengukur dan mengubah volume sel dari kadar
air.
2. Transportasi aktif
Merupakan
kebalikan dari transpor pasif dan bersifat tidak spontan. Arah perpindahan dari
transpor ini melawan gradien konsentrasi. Transpor aktif membutuhkan bantuan
dari beberapa protein. Contoh protein yang terlibat dalam transpor aktif ialah channel
protein dan carrier protein, serta ionophore
Transport
aktif terbagi atas transport aktif primer dan sekunder. Transport aktif
sekunder juga terdiri atas co-transport dan counter transport (exchange).
Pada
transpor aktif diperlukan adanya protein pembawa atau pengemban dan memerlukan
energi metabolik yang tersimpan dalam bentuk ATP. selama transpor aktif,
molekul diangkut melalui gradien konsentrasi.
Reproduksi sel
Ada tiga jenis reproduksi sel,
yaitu Amitosis,
Mitosis dan Meiosis (pembelahan reduksi). Amitosis adalah
reproduksi sel di mana sel membelah diri secara langsung tanpa melalui
tahap-tahap pembelahan sel. Pembelahan cara ini banyak dijumpai pada sel-sel
yang bersifat prokariotik, misalnya pada bakteri, ganggang biru.Mitosis adalah cara reproduksi sel dimana sel membelah melalui tahap-tahap yang teratur, yaitu Profase Metafase-Anafase-Telofase. Antara tahap telofase ke tahap profase berikutnya terdapat masa istirahat sel yang dinamakan Interfase (tahap ini tidak termasuk tahap pembelahan sel). Pada tahap interfase inti sel melakukan sintesis bahan-bahan inti.
·
Genetika
Genetika adalah ilmu yang
mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan pemindahan informasi dari
satu sel ke sel lain dan ewarisan sifat (Hereditas) dari induk ke anaknya. Setiap
sel eukariotik mempunyai substansi genetika berupa kromosom yang mengandung
gen. Gen mempunyai peranan penting dalam mengatur pertumbuhan dan sifat-sifat
turunan.
Gen mengandung senyawa kimia asam nukleat yaitu DNA (Deoxyribosanucleic Acid atau Asam Deooksiribonukleat) dan RNA (Ribonucleic Acid atau Asam Ribonukleat).
1. Kromosom
Kromosom terdapat di dalam inti sel (nucleus) dan baru tampak bila sel sedang membelah diri. Jumlah dan bentuk spesies sudah tentu dan tetap.
Struktur Kromosom
1. Sentromer (kinetokor) yaitu bagian kepala kromosom. Sentromer tidak mengandung kromonema dan gen. Melalui sentromer ini, kromosom menggantung pada benang-benang spindle (serabut gelendong) pada saat pembelahan sel.
2. Lengan yaitu badan kromosom yang mengandung kromonema dan gen. Lengan terdiri atas selaput matriks dan kromonema. Di dalam kromonema terdapat manic-manik yang berjejer tidak teratur di sebut kromomer. Di dalam kromomer terdapat Protein Histon yang mengikat DNA.
Bentuk Kromosom
1. Telosentrik, letak sentromer di ujung dan mempunyai satu atau dua lengan yang salah satunya pendek sekali (disebut bentuk batang atau I)
2. Akrosentrik, letak sentromer mendekati ujung dan mempunyai 2 lengan, salah satunya pendek (disebut bentuk J atau L).
3. Submetasentrik, letak sentromer agak jauh dari ujung dan mempunyai 2 lengan yang satunya agak pendek sehingga kromosom berbentuk L atau J.
4. Metasentrik, sentromer terletak ditengah dan memiliki 2 lengan yang sama panjang sehingga kromosom berbentuk huruf V.
Gen mengandung senyawa kimia asam nukleat yaitu DNA (Deoxyribosanucleic Acid atau Asam Deooksiribonukleat) dan RNA (Ribonucleic Acid atau Asam Ribonukleat).
1. Kromosom
Kromosom terdapat di dalam inti sel (nucleus) dan baru tampak bila sel sedang membelah diri. Jumlah dan bentuk spesies sudah tentu dan tetap.
Struktur Kromosom
1. Sentromer (kinetokor) yaitu bagian kepala kromosom. Sentromer tidak mengandung kromonema dan gen. Melalui sentromer ini, kromosom menggantung pada benang-benang spindle (serabut gelendong) pada saat pembelahan sel.
2. Lengan yaitu badan kromosom yang mengandung kromonema dan gen. Lengan terdiri atas selaput matriks dan kromonema. Di dalam kromonema terdapat manic-manik yang berjejer tidak teratur di sebut kromomer. Di dalam kromomer terdapat Protein Histon yang mengikat DNA.
Bentuk Kromosom
1. Telosentrik, letak sentromer di ujung dan mempunyai satu atau dua lengan yang salah satunya pendek sekali (disebut bentuk batang atau I)
2. Akrosentrik, letak sentromer mendekati ujung dan mempunyai 2 lengan, salah satunya pendek (disebut bentuk J atau L).
3. Submetasentrik, letak sentromer agak jauh dari ujung dan mempunyai 2 lengan yang satunya agak pendek sehingga kromosom berbentuk L atau J.
4. Metasentrik, sentromer terletak ditengah dan memiliki 2 lengan yang sama panjang sehingga kromosom berbentuk huruf V.
· Homeostasis
Homeostasis merujuk pada ketahanan atau mekanisme pengaturan lingkungan kesetimbangan dinamis dalam (badan organisme) yang konstan. Homeostasis merupakan salah satu konsep yang paling penting dalam biologi. Bidang fisiologi dapat mengklasifkasikan mekanisme homeostasis pengaturan dalam organisme. Umpan balik homeostasis terjadi pada setiap organisme.Terdapat 2 jenis keadaan konstan atau mantap dalam homeostasis, yaitu:
- Sistem tertutup - Keseimbangan statis
- Di mana keadaan dalam yang tidak berubah seperti botol tertutup.
- Sistem terbuka - Keseimbangan dinamik
- Di mana keadaan dalam yang konstan walaupun sistem ini terus berubah contohnya seperti sebuah kolam di dasar air terjun.
- Lingkungan luar yaitu lingkungan yang mengelilingi organisme secara keseluruhan. Organisme akan hidup berkelompok dengan organisme-organisme (biotik) dan objek-objek yang mati (abiotik).
- Lingkungan dalam yaitu lingkungan dinamis dalam badan manusia yang terdiri dari fluida yang mengelilingi komunitas sel-sel yang membentuk badan.
- Manusia
- Tumbuhan
- Hewan
FLUIDA
Fluida ( zat
alir ) adalah zat yang dapat mengalir, misalnya zat cair dan gas. Fluida dapat
digolongkan dalam dua macam, yaitu fluida statis dan dinamis. Fluida juga
merupakan sub-himpunan dari fase benda termasuk cairan, gas, plasma, dan padat
plastik.Menurut ensiklopedia Sains dan kehidupan, fluida adalah zat cair atau
dengan kata lain zat yang dapat mengalirContoh fluida adalah air, cairan
keringat,air mata,hormon,CO2,O2, darah, dll. Dalam hal ini zat padat bukan
termasuk dari golongan fluida karena tidak dapat mengalir. Fluida dapat berubah
bentuk sesuai bentuk wadah penampang fluida. Oleh karena itu fuida selalu
bekerja secara tegak lurus pada permukaan fluida. Gaya tersebut sering
dikatakan dengan tekanan (p) fluida terhadap dinding wadah penampangDalam
fluida dikenal istilah “Tekanan Gauge” yang artinya adalah nilai atau besarnya
tekanan. Tekanan gauge didefinisikan sebagai selisih antara tekanan fluida yang
sebenarnya dengan tekanan udara. Tekanan fluida pada suatu titik dalam fluida
memiliki nilai yang sama setiap arah.
Fluida memiliki sifat tidak menolak terhadap perubahan bentuk dan kemampuan untuk mengalir (atau umumnya kemampuannya untuk mengambil bentuk dari wadah mereka). Sifat ini biasanya dikarenakan sebuah fungsi dari ketidakmampuan mereka mengadakan tegangan geser (shear stress) dalam ekuilibrium statik. Konsekuensi dari sifat ini adalah hukum Pascal yang menekankan pentingnya tekanan dalam mengkarakterisasi bentuk fluid. Dapat disimpulkan bahwa fluida adalah zat atau entitas yang terdeformasi secara berkesinambungan apabila diberi tegangan geser walau sekecil apapun tegangan geser itu.
Fluida memiliki sifat tidak menolak terhadap perubahan bentuk dan kemampuan untuk mengalir (atau umumnya kemampuannya untuk mengambil bentuk dari wadah mereka). Sifat ini biasanya dikarenakan sebuah fungsi dari ketidakmampuan mereka mengadakan tegangan geser (shear stress) dalam ekuilibrium statik. Konsekuensi dari sifat ini adalah hukum Pascal yang menekankan pentingnya tekanan dalam mengkarakterisasi bentuk fluid. Dapat disimpulkan bahwa fluida adalah zat atau entitas yang terdeformasi secara berkesinambungan apabila diberi tegangan geser walau sekecil apapun tegangan geser itu.
KELISTRIKAN
DAN KEMAGNETAN DALAM TUBUH
A. System Saraf dan NeuronSystem saraf dibagi dalam 2 bagian yaitu:
1. Sistem saraf pusat
Terdiri dari otak, medulla spinalis dan saraf perifer. Saraf perifer ini adalah serat saraf yang mengirim informasi sensoris ke otak atau ke Medulla spinalis disebut Saraf Affren, sedangkan serat saraf yang menghantarkan informasi dari otak atau medulla spinalis ke otot atau medulla spinalis ke otot serta kelenjar disebut saraf Efferen
2. Sistem saraf otonom
Serat saraf ini mengatur organ dalam tubuh. Misalnya jantung, usus dan kelenjar-kelenjar. Pengontrolan ini dilakukan secara tidak sadar.
Kelistrikan saraf
Kalau ditinjau besar kecilnya serat saraf maka serat saraf dapat di bagi dalam 3 bagian yaitu serat saraf tipe A, B, dan C. dengan mempergunakan mikroskop electron, serat saraf dibagi dalam 2 tipe: yakni serat saraf bermielin dan serat saraf tanpa myelin. Saraf bermielin banyak terdapat pada manusia. Myelin merupakan suatu insulator (isolasi) makin menurun apabila melewati serat saraf yang bermielin.
Perambatan Potensial Aksi
Potensial aksi terjadi apabila suatu daerah membrane saraf atau otot mendapat rangsangan mencapai nilai ambang. Potensial aksi itu sendiri mempunyai kemampuan untuk merangsang daerah sekitar sel membrane untuk mencapai aksi kesegala jurusan sel membrane, keadaan ini disebut perambatan potensial aksi atau gelombang depolarisasi.
Setelah timbul potensial aksi, sel membrane akan mengalami repolarisasi sel membrane disebut suatu tingkat refrakter. Tingkat refrakter dibagi dalam 2 fase:
1. Periode Refrakter Absolut
Selama periode ini tidak ada rangsangan, tidak ada unsure kekuatan untuk menghasilkan aksi yang lain.
2. Periode Refrakter Relatif
Setelah sel membran mendekati repolarisasi seluruhnya maka dari periode refrakter absolute akan menjadi periode refrakter relatif, dan apabila ada stimulus/rangsangan yang kuat secara normal akan menghasilkan potensial aksi yang baru.
Sel membrane setelah mencapai potensial membrane istirahat, sel membran tersebut telah siap untuk menghantarkan implus yang lain. Gelombang depolarisasi setelah mencapai ujung dari saraf atau setelah terjadi depolarisasi seluruhnya, gelombang tersebut akan berhenti dan tidak pernah aliran balik kearah mulainya datang rangsangan.
Kelistrikan pada sinapsis dan neuron
Hubungan antara dua buah saraf disebut sinapsi, berakhirnya saraf pada sel otot/hubungan saraf otot disebut Neuromyal junction. Baik sinapsis maupun neuromyal junction mempunyai kemampuan meneruskan gelombang depolarisasi dengan cara lompat dari satu sel ke sel yang berikutnya. Gelombang depolarisasi ini penting pada sel membrane otot, oleh karena pada waktu terjadi depolarisasi. Zat kimia yang terdapat pada otot akan tringger/bergetar/berdenyut menyebabkan kontraksi otot dan setelah itu akan terjadi repolarisasi sel otot hal mana otot akan mengalami reaksi.
Isyarat Magnet Jantung dan Otak
Mengalirnya aliran listrik akan menimbulkan medan magnet. Medan magnet sekitar jantung disebabkan adanya aliran listrik jantung yang mengalami depolarisasi dan repolarisasi.
lektrokardiogram (EKG)
adalah
grafik yang dibuat oleh sebuah elektrokardiograf, yang merekam aktivitas
kelistrikan
jantung
dalam waktu tertentu. Namanya terdiri atas sejumlah bagian yang berbeda: elektro,
karena berkaitan dengan elektronika, kardio, kata Yunani
untuk jantung, gram, sebuah akar Yunani yang berarti
"menulis". Analisis sejumlah gelombang dan vektor normal depolarisasi dan repolarisasi menghasilkan
informasi diagnostik yang penting.
- Merupakan standar emas untuk diagnosis aritmia jantung
- EKG memandu tingkatan terapi dan risiko untuk pasien yang dicurigai ada infark otot jantung akut
- EKG membantu menemukan gangguan elektrolit (mis. hiperkalemia dan hipokalemia)
- EKG memungkinkan penemuan abnormalitas konduksi (mis. blok cabang berkas kanan dan kiri)
- EKG digunakan sebagai alat tapis penyakit jantung iskemik selama uji stres jantung
- EKG kadang-kadang berguna untuk mendeteksi penyakit bukan jantung (mis. emboli paru atau hipotermia)
Elektrokardiogram
tidak menilai kontraktilitas jantung
secara langsung. Namun, EKG dapat memberikan indikasi menyeluruh atas
naik-turunnya suatu kontraktilitas.
Pencatatan medan magnet disebut magnetoksdiogram.Untuk mengukur medan magnet dari suatu besaran benda diperlukan suatu ruang yang terlindung dan sangat peka terhadap detector medan magnet (magnetometer). Detector yang dipergunakan yaitu SQUID ( Superconding Quantum Interference Device) yang bekerja pada suhu 5 derajat K, dan dapat mendeteksi medan magnet yang disebabkan arus searah atau arus bolak-balik. Ada 2 alat untuk mencatat medan magnet ini antara lain:
Magnetokardiografi (MKG)
MKG memberi informasi jantung tanpa mempergunakan elektroda yang didekatkan/ditempelkan pada badan, tidak seperti halnya pada waktu melakukan EKG. Pencatatan dilakukan di daerah badan dengan jarak 5 cm. lokasi rekaman diberi kode B, D, F, H, I, J, L (vertical). Horizontal dilakukan perekaman 5-6 kali dibubuhi huruf I dan ditandai dengan angka (1, 3, 5, 9)
Informasi yang diperlukan pada MKG tidak dapat dipakai sebagai EKG oleh karena dalam pengukuran medan magnet mempergunakan arus searah yang mengenai otot dan saraf. Perekaman MCG akan memberi informasi yang berguna dalam diagnosis apabila dikerjakan pada waktu jantung mengalami serangan oleh karena pada saat ini dipergunakan arus listrik.
Magnetoensefalogram (MEG)
MEG yaitu pencatatan medan magnet sekeliling otak dengan mempergunakan arus searah. Alat yang adalah SQUID magnetometer. Pada rithme alpha, medan magnet berkisar 1 x 10 pangkat -13 T.
Penggunaan Listrik dan Magnet pada Tubuh.
Pada tahun 1890 Jacques A.D. Arsonval telah menggunakan listrik berfrekwensi rendah untuk menimbulkan efek panas. Tahun 1992 telah pula menggunakan listrik dengan frekwensi 30 MHz untuk memanaskan yang disebut “Short Wave Diaththermy”. Pada 1950 sudah diperkenalkan penggunaan gelombang mikro dengan frekwensi 2.450 MHz untuk keperluan diathermi dan pemakain radar.
Harga efektif arus dan potensial listrik
Arus listrik mengalir diantara dua titik pada penghantar jika beda potensial antara dua titik. Oleh karena itu pada tahun 1826 Georg Simon Ohm menyelidiki hubungan arus dan potensial listrik, beda potensial sebanding dengan kuat arus dan berbanding balik dengan hambatan penghantar .
Hukum Ohm :
V = R x I
V = beda potensial = Volt (v)
R = hambatan = Ohm (Ω)
I = kuat arus = ampere (A)
Hambatan listrik hasil bagi antara beda potensial antara ujung – ujung penghantar dan kuat arus yang melaluinya hambatan listrik diberi satuan Ohm (Ω)
Hambatan = beda potensial : R = V/I V = I x R
Kuat arus
Segitiga rumus tegangan atau hukum Ohm
1 kilo Ohm = 1000 Ohm
1 mega ohm = 1.000.000 Ohm
Hambatan listrik dapat diukur secara langsung dengan menggunakan Multi Meter / Avometer.
-TERIMAKASIH-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar